PRO JATIM - Guna mengatasi permasalahan stunting agau gizi buruk di wilayahnya, tahun ini anggaran yang digelontorkan untuk penanganan stunting di Tulungagung mencapai 424 miliar rupiah.
Hal itu seperti disampaikam Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tulungagung Sri Wahyuni.
Dirinya mengatakan bahwa Dinsos menjadi lembaga yang paling banyak mendapat alokasi dana senilai 315 miliar rupiah, kemudian Dinkes 44 miliar rupiah.
Lalu dari mana dana sebesar itu didapatkan Pemkab Tulungagung? Yuni mengatakan anggaran sebanyak itu berasal dari APBN dan APBD.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa sumber dari APBN ditujukan untuk program sosial yang disalurkan oleh Dinsos, sedangkan sumber APBD dibagi kepada 20 perangkat daerah yang masih berkaitan dengan pengentasan stunting.
Namun demikian Yuni tidak menyebut pasti target penurunan stunting tahun ini berapa, akan tetapi yang jelas kondisi stunting di Tulungagung saat ini sudah di bawah target RPJMD yakni sebesar 4,97 persen.
Di mana Bupati Maryoto Birowo sebelumnya menyampaikan capaian stunting Tulungagung per Februari 2023 sebesar 4,24 persen dari 56 ribu balita yang mengikuti bulan timbang.***
Artikel Terkait
Berangkatkan Calon Jamaah Haji, Pemkab Tulungagung Anggarkan 800 Juta Untuk Operasional Keberangkatan CJH
Upaya Penyelundupan Sabu ke dalam Lapas Tulungagung Terbongkar, Begini Modusnya
Kabar Gembira, Bulan Depan BPKAD Tulungagung Pastikan Gaji Ke-13 Cair
Positif TBC Dua Calon Jamaah Haji Asal Tulungagung Gagal Berangkat ke Tanah Suci
Warga Kedungwaru Tulungagung Ditangkap Densus 88, Tetangga Terkejut Padahal Dikenal Baik di Masyarakat